It’s NOT only About Money !

Adalah fakta bagi kebanyakan orang bekerja untuk uang. Tidak dapat dipungkiri bahwa gaji dan kompensasi uang adalah faktor – faktor ketika memilih sebuah pekerjaan, dan ketika seseorang untuk tetap tinggal atau pergi.
Sebuah kenyataan juga bahwa UANG BUKANLAH SEGALA-GALANYA
Apa yang memotivasi seorang karyawan dan apa yang tidak memotivasinya?

Faktor Dasar
Faktor – faktor dasar bagi seseorang untuk bekerja pada sebuah perusahaan. Tanpa faktor dasar ini, orang tidak akan ada yang mau bekerja untuk Anda ! Jadi jika Anda seorang manajer atau pemilik bisnis, tidaklah salah jika Anda berasumsi bahwa karena Anda telah membayar karyawan Anda sejumlah gaji (UMR atau di atas UMR atau harga pasar), Anda mengharapkan mereka akan termotivasi. Salah ! Orang TIDAK AKAN TERMOTIVASI oleh gaji pokok ! Gaji pokok TIDAK akan menjadi faktor untuk memotivasi mereka.
Faktor Motivasional
Jika Anda berharap karyawan Anda termotivasi, maka Anda harus melakukan seperti di bawah ini:
  1. Pekerjaan yang menantang sehingga ada kesempatan bagi seseorang untuk menunjukkan kemampuannya
  2. Lingkungan kerja dimana orang bisa belajar
  3. Lingkungan dimana orang merasa nyaman untuk berinteraksi sesama teman
  4. Pengakuan atas hasil usaha mereka
  5. Lingkungan kerja yang saling menghargai
Hanya jika hal-hal di atas ada dalam pekerjaan mereka, maka mereka akan TERMOTIVASI. Jika tidak, mereka hanya mengerjakan pekerjaan sebatas untuk mempertahankan hidup dan tiada yang lain.
Oleh karenanya, seorang manajer harus tahu membedakan antara Faktor-faktor Dasar dengan Faktor-Faktor Motivasi. Jadi di tempat kerja Anda , apakah Anda telah menyediakan Faktor dasar dan Faktor motivasi ?
Sebagai Faktor motivasi yang penting untuk memberi pengakuan kepada usaha mereka. Hal ini menjadi bentuk Penghargaan . Ada 1001 macam cara untuk menunjukkan kepada karyawan Anda penghargaan atas usaha mereka.
Berikut ini adalah beberapa ide yang umum:
  1. Insentif uang
  2. Hadiah
  3. Hari cuti
  4. Uang saku untuk liburan
  5. Kesempatan untuk parkir kendaraan di tempat parkir khusus boss
  6. Kesempatan untuk bekerja di ruang boss selama 1 minggu
Bukan persoalan APA yang Anda berikan
Tetapi juga tentang BAGAIMANA Anda memberikannya !
Orang sangat menyukai perayaan dan pengakuan. Maka berikanlah perhatikan BAGAIMANA anda memberikan penghargaan. Kalau tidak, semua usaha akan sia-sia dan karyawan Anda tidak akan merasakan sebagai sesuatu yang pantas mereka terima atau Anda benar-benar menghargai mereka ketika mereka menerimanya.
1.
Pilihlah orang yang tepat untuk menerima penghargaan. Orang yang memberikan penghargaan tidak harus selalu seorang CEO. Pilihlah seorang yang begitu berarti. Idealnya pilihlah orang yang benar-benar diakui oleh karyawan-karyawan lainnya. Satu ide untuk menunjukkan penghargaan karyawan adalah pelanggan memberikan pidato singkat mengapa orang ini pantas untuk mendapatkan penghargaan. Dapatkah Anda bayangkan jika ibu (bahkan kakek) dari karyawan tersebut hadir tanpa pemberitahuan sebelumnya.
2.
Presenter harus tahu tentang penghargaan. Presenter harus tahu nama dari penghargaan tersebut. Dia harus tahu secara objektif latar belakang pemberian penghargaan. Dia harus tahu kriteria untuk memenangkannya maka dia akan mengerti dengan jelas bagaimana kualifikasi/penentuan pemenang dalam pidato singkatnya sebagai cerminan apresiasi dan pengagumannya. Maka jika anda adalah orang yang memberikan penghargaan, maka hal ini menjadi perhatian penting. Mungkin dia harus menunggu sepanjang hidupnya untuk moment di atas panggung ! Ini adalah saat Kemenangan ! Perhatikan sebagai hal yang penting atau minta seseorang untuk melakukannya jika Anda tidak pantas untuk memberikannya ! Maaf !
3.
Undanglah teman-teman untuk pengakuan pemenang. Ini adalah hal yang baik bagi seseorang untuk mengatakan sesuatu yang baik tentang pemenang di atas panggung, kepada setiap orang ini merupakan sebuah hadiah. Ini adalah bentuk pengakuan lain yang menunjukkan bahwa orang lain juga menghargai usahanya.
4.
Berikan pemenang kesempatan untuk berkomentar. Ini menjadi sesuatu moment yang berkesan. Pemenang tidak akan mengucapkan sesuatu ide bagusnya jika tidak diberi kesempatan. Anda akan merasakan betapa kagumnya dia mendapatkan penghargaan yang baru diterimanya. Bagaimanapun juga waspadailah jika seseorang berbicara terlalu panjang di panggung ! Maka hanya beri kesempatan sekitar 3 menit saja untuk berbicara.
Seringkali bukan harga dari sebuah hadiah, namun sentuhan dan moment yang berkesan adalah sebagai CARA bagaimana penghargaan diberikan. Maka berilah dengan ketulusan hati. Karyawan Anda pantas untuk mendapatkannya
*****
disadur dari james gwee

Cerita Bijak : Sukses

SUKSES

Di sebuah sekolah, seorang guru mendapat pertanyaan dari salah seorang muridnya yang paling kritis. “Guru, apakah kami semua nanti bisa sukses?” Sang guru tersenyum mendengar pertanyaan itu. Tak lama, ia mengeluarkan uang senilai seratus ribu dari kantongnya. “Hayoo, siapa yang mau uang ini?” Semua anak berebutan mengacungkan tangannya.

Uang senilai itu bagi mereka sangat besar. Tiba-tiba, sang guru melipatlipat dan meremas uang itu hingga kucel dan tidak karuan bentuknya. Ia pun berujar lagi, ”Hayoo, siapa yang mau uang ini?” Walaupun merasa heran dengan kelakuan gurunya, murid-murid tidak peduli, mereka kembali mengacungkan jarinya, sambil berteriak ”Saya..saya..saya..” Semua serempak mengajukan diri untuk mendapatkan uang itu. Melihat antusiasme muridnya, sang guru kemudian menjatuhkan uang tersebut ke lantai dan menginjak-injak uang itu hingga kecil, tidak karuan dan kotor. Mendapati gurunya melakukan hal itu pada uang tersebut,
sebagian murid melongo. Mereka tak tahu apa maksudnya sang guru menginjak-injak uang yang nilainya sangat besar bagi mereka itu. Guru pun kembali bertanya, ”Hayoo, siapa yang masih menginginkan uang ini?” Ternyata, meski uang itu menjadi jelek, kumal dan bahkan
bercampur sedikit lumpur yang berasal dari injakan sepatu guru, masih banyak murid yang antusias mendapatkan uang tersebut. ”Aku guru..aku..” ”Kalian tetap saja mau dengan uang ini? Kalian tidak melihat betapa uang ini sangat kucel, jelek, kumal dan bau?” ”Jelek itu kan hanya bentuknya saja guru. Tetapi saja uang itu nilainya seratus ribu,” jawab murid-murid yang tetap antusias meminta gurunya memberikan uang itu. Sang guru pun kemudian berujar, ”Kalian benar. Meskipun sudah tidak karuan bentuknya, uang itu tetap berharga dan
kalian tetap ingin memilikinya. 

Nah, jika tadi ada pertanyaan, apakah semua bisa sukses? Jawabannya sama seperti nilai uang ini. Dalam proses menuju ke arah kesuksesan, kalian pasti akan mengalami berbagai ujian dan cobaan, mungkin mengalami jatuh, diinjak, dan dilecehkan. Walaupun begitu, nilai diri kalian tidak akan berubah. Semua tergantung kalian sendiri, bisa menjaga nilai yang ada dalam diri kalian atau tidak.

Jika kalian mampu menghargai diri sendiri dan menentukan nilai diri, dengan keyakinan, kerja keras dan semangat pantang menyerah, maka sukses pasti kalian dapatkan.” Tak peduli berbagai ujian, cobaan, halangan, dan tantangan yang menghadang, jika kita punya satu nilai dalam keyakinan dalam diri, bahwa sukses adalah hak saya, maka jalan kesuksesan pasti akan selalu terbuka. Karena itu, seberat apapun perjuangan yang kita lakukan, seganas apapun padang gurun yang kita harus lewati, setinggi apapun gunung yang akan kita daki, seluas apapun samudra yang kita seberangi, tetaplah pelihara semangat ”Success is my right!” Tanamkan dalam diri, dan teruslah bekerja keras untuk mewujudkan semua mimpi. Harta tak ternilai itu ada dalam diri Anda.

Perjuangkan!!!

disadur dari cerita bijak Andrie wongso

Cerita Bijak

LOYALITAS

Seorang pemuda karyawan sebuah kantor sering mengeluhkan tentang karirnya. Ia merasakan bahwa setiap kali bekerja, tidak mendapatkan kepuasan. 

Karirnya sulit naik, Gaji yang didapat pun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Karena itu ia pun sering berpindah-pindah tempat kerja. Ia berharap, dengan cara itu ia bisa
memperoleh pekerjaan yang memberikannnya kepuasan, dari segi karir, maupun gaji. 

Setelah sekian lama ia berganti pekerjaan, bukannya kepuasan yang ia dapat, namun justru sering muncul penyesalan. Setiap kali pindah pekerjaan, ia merasa menjumpai banyak kendala. Dan, begitu seterusnya. 

Suatu ketika, pemuda itu berjumpa dengan kawan lamanya. Kawan lama itu sudah menduduki posisi direktur muda di sebuah perusahaan. Pemuda itu pun lantas bertanya, bagaimana caranya si kawan bisa memperoleh kedudukan yang tinggi dengan waktu yang
relative cepat. "Kamu dekat dengan bosmu ya?" Tanya si pemuda penasaran. Kawan lamanya itu hanya tersenyum. Ia tahu, si pemuda curiga padanya bahwa posisi saat ini dikarenakan faktor koneksi.
"Memang, aku dekat dengan bos aku." Jawab kawan itu, "Tapi aku juga dekat dengan semua orang di kantorku. Bahkan, sebenarnya aku berhubungan dekat dengan semua orang, baik dari yang paling bawah sampai paling atas. 

Kamu curiga ya? Aku bernepotisme karena bisa menduduki posisi tinggi dalam waktu cepat?" Dengan malu, pemuda itu segera meminta maaf, "Bukan itu maksud aku. Aku sebenarnya kagum dengan kamu. Masih seusia aku, tapi punya prestasi yang luar biasa sehingga bisa jadi direktur muda." Setelah menceritakan keadaannya sendiri, si pemuda kembali bertanya, “Kawan, apa sih sebenarnya rahasia sukses kamu?” Dengan tersenyum bijak si kawan menjawab, "Aku tak punya rahasia apapun. 

Yang kulakukan adalah mengaktualisasikan diriku atau fokus pada kekuatan yang aku punyai, dan berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang aku miliki. Itu saja yang kulakukan. Mudahkan?" "Maksudmu bagaimana?" "Aku pun sebenarnya pernah mengalami hal yang sama denganmu, merasa jenuh dengan pekerjaan yang ada dan juga tak bisa naik jabatan. Namun, suatu ketika, aku menemukan bahwa ternyata aku punya kemampuan lebih di bidang pemasaran. Maka, aku pun mencoba untuk fokus di bidang pemasaran. Aku menikmati bertemu dengan banyak orang. Selain itu, aku pun mencoba terus belajar untuk mengusir kejenuhan pada pekerjaan. Dan, inilah yang aku dapatkan.”
(disadur dari Andrie Wongso )

James Gwee Corner


 Pola Sukses Anda

Semua orang ingin mengetahui rahasia sukses. Setiap tenaga penjual ingin mengetahui ”formula yang benar” untuk menjadi tenaga penjual sukses secara instan. 

Toko buku dipenuhi oleh buku-buku yang menawarkan tips atau teknik-teknik yang sangat luas dan beragam tentang bagaimana menutup dan mendapatkan suatu penjualan. Setiap penulis mengakui bahwa teknik mereka ampuh dan ratusan (bahkan ribuan) tenaga penjual dapat menjadi juara karena mengikuti teknik-teknik mereka tersebut. Ada sangat banyak penulis, sangat banyak buku, sangat banyak teknik; beberapa teknik berhasil bagi beberapa orang, sementara beberapa teknik tampaknya tidak berhasil sama sekali bagi beberapa orang yang lain!

Jadi, teknik mana yang berhasil dan teknik mana yang tidak berhasil? Kenyataannya adalah seperti ini: Tidak ada formula yang berhasil untuk semua orang. Setiap tenaga penjual berbeda satu sama lain, personality mereka berbeda satu sama lain, gaya mereka berbeda, perilaku pelanggan di setiap kota yang berlainan juga berbeda. Hal ini yang menyebabkan beberapa teknik berhasil bagi beberapa orang, sementara teknik yang sama belum tentu berhasil bagi tenaga penjual lainnya. Jadi, masalahnya bukan pada buku dan tekniknya. Teknik-teknik tersebut bisa berhasil… Selebihnya hanyalah masalah kecocokan, dan seperti hal lainnya juga, teknik yang benar untuk orang yang benar.

Jadi apa jalan keluarnya? Jalan keluarnya adalah mencari tahu apa yang dapat bekerja dan berhasil UNTUK Anda. Bagaimana melakukannya? Sangat sederhana. Terkadang memerlukan waktu 10 menit untuk mendapatkannya, terkadang Anda butuh dua hari untuk mendapatkannya. Anda perlu untuk mencari tahu dan mengenali POLA dari KESUKSESAN Anda.
 
Berikut adalah langkah-langkah tentang bagaimana menemukan pola dari kesuksesan Anda.
 
Langkah 1 – Buat Daftar Utama
Buatlah daftar yang berisi semua pelanggan Anda. Semakin lama Anda bekerja sebagai tenaga penjual, akan semakin panjang pula daftar ini.

Langkah 2 – Kenali 10% Pelanggan Top Anda (Siapa Mereka?)
Dari daftar tersebut, kenali 10% pelanggan utama Anda berdasarkan kriteria berikut:
  • 10% pelanggan terbesar Anda (mereka yang membeli paling banyak dari Anda—dalam jumlah rupiah/dolar).
  • 10% pelanggan tersering Anda (mereka yang membeli paling sering dari Anda).
  • James Gwee T.H., MBA 1
  • 10% pelanggan tercepat Anda (Ini adalah pelanggan-pelanggan di mana Anda dapat menutup penjualan atau mendapatkan penjualan paling cepat dengan mereka).
  • 10% pelanggan Anda yang paling sering mereferensikan Anda kepada orang lain.
Langkah 3 – Karakteristik yang Mirip (Apa saja?)
Untuk setiap kategori 10% di atas, analisis dan temukan kemiripan (benang merah) di antara setiap pelanggan tersebut. Misalnya, dari 10% pelanggan Anda yang membeli paling besar, apa saja persamaan yang ada di antara mereka? Berikut adalah beberapa aspek atau karakteristik yang dapat digunakan untuk membantu anda.
  • Rentang umur yang sama. Siapa tahu, setelah menganalisis 10% dari pelanggan top tadi, Anda menyadari bahwa mereka semua (atau kebanyakan dari mereka) berada dalam rentang umur antara 35-45 tahun, atau rentang umur yang lain.
  • Berasal dari gender yang sama (pria atau wanita). Siapa tahu, setelah menganalisis 10% dari pelanggan top itu, Anda menemukan bahwa mereka semua (atau kebanyakan dari mereka) adalah pria atau wanita.
  • Mempunyai tipe bisnis yang sama. Siapa tahu, setelah menganalisis 10% pelanggan top tadi, Anda menyadari bahwa mereka semuanya (atau sebagian besar dari mereka) mempunyai bisnis dalam industri yang sama.
  • Memiliki profesi yang sama. Siapa tahu, setelah menganalisis 10% pelanggan top itu, Anda sadar bahwa mereka semuanya (atau sebagian besar dari mereka) adalah para pengacara, dokter, dokter gigi, orang-orang IT, desainer, HRD, dan lain-lain.
  • Mempunyai jabatan atau posisi yang sama. Siapa tahu, setelah dianalisis, Anda menyadari bahwa 10% pelanggan top Anda (atau sebagian besar dari mereka) adalah seorang direktur perusahaan, manajer senior, atau kepala departemen, dan lain-lain.
  • Bersumber dari tempat yang sama. Siapa tahu, setelah menganalisis 10% pelanggan top itu, Anda menyadari bahwa mereka semuanya (atau sebagian besar dari mereka) direferensikan ke Anda dari teman, teman sekelas, orang-orang dari pesta perkawinan yang Anda temui, orang-orang yang Anda temui di seminar, orang-orang yang mengunjungi stand pameran Anda, dan lain-lain.
  • Berasal dari kelompok etnik yang sama. Siapa tahu, setelah menganalisis 10% pelanggan top, Anda menyadari bahwa mereka semuanya (atau sebagian besar dari mereka) adalah orang Cina yang berasal dari Medan, orang-orang Batak, Padang, dan lain-lain.
  • Mempunyai hobi yang sama. Siapa tahu, setelah dianalisis, 10% pelanggan top Anda semuanya (atau sebagian besar dari mereka) mempunyai hobi golf, memancing, menyanyi, latihan di gym, dan lain-lain.
  • Mempunyai personality profile yang sama. Siapa tahu, setelah menganalisis 10% pelanggan top tadi, Anda sadar bahwa mereka semuanya (atau sebagian besar dari mereka) memiliki personality yang sama—misalnya tipe penggerak, tipe peresah, dan lain-lain (untuk lebih detilnya, dan untuk lebih mengerti tentang personality manusia yang berbeda-beda, Anda dapat mendengarkan CD saya “Selling With Emphaty”).
Bila Anda melakukan analisis dengan hati-hati dan tekun, Anda AKAN bisa untuk menemukan karakteristik-karakteristik yang sama atau mirip pada 10% pelanggan top

Anda tersebut. Begitu Anda menemukannya, SELAMAT! Anda telah menemukan POLA dari kesuksesan anda!

Saya sarankan untuk memanfaatkan waktu dalam menganalisis sampai Anda menemukan pola kesuksesan Anda. Begitu berhasil menemukannya, secara otomatis Anda akan mampu menjual dengan lebih cepat, halangan yang ada akan semakin sedikit, menikmati proses menjual dan mendapatkan lebih banyak uang!

Bagaimana Memotivasi Tenaga Penjual Anda

Ini adalah fakta:Dari semua orang atau pegawai di perusahaan Anda, yang paling mudah untuk kehilangan motivasi adalah tenaga penjual.  

Dari semua profesi, salesman adalah profesi yang paling sering mengalami turnover daripada profesi lain di seluruh dunia.  
Jadi, apa yang dapat diperbuat oleh perusahaan, manajer penjualan atau supervisor untuk dapat memotivasi tenaga penjual mereka dan mengurangi turnover yang tinggi itu?  

Untuk menyelesaikan masalah, kita harus mengetahui penyebab dari masalah tersebut, supaya kita dapat menyediakan solusi yang tepat.  

Mengapa tenaga penjual (umumnya) mudah kehilangan motivasi?  Setelah berkonsultasi dan mengadakan pelatihan ke banyak perusahaan di seluruh Indonesia, berikut adalah sebab-sebab dasar mengapa tenaga penjual (umumnya) mudah kehilangan motivasi :

  1. Bukan pekerjaan pilihan mereka. Banyak orang merasa bahwa pekerjaan mereka adalah bukan profesi mereka. Hal ini terjadi khususnya di Indonesia. Jika anak-anak ditanya soal cita-cita bila dewasa nanti, mereka memilih untuk jadi pengacara, dokter, insinyur, pilot, aktor, pramugari, model.... Tidak ada yang ingin jadi penjual. Bahkan bila ada mau menjadi penjual, pastilah tidak disetujui oleh orangtua mereka. Secara pasti, di Indonesia, profesi penjual tidak dianggap sebagai “profesi pilihan”. Bahkan, faktanya bagi kebanyakan orang, profesi penjual dianggap sebagai profesi bila sudah tidak ada pilihan lagi! Maka, seringkali para penjual tidak merasa bangga akan pekerjaan mereka. Kebanyakan dari mereka bahkan merasa malu menjadi tenaga penjual! Bila Anda memperhatikan sub judul di atas, saya menulis kata “umumnya” karena tidak semua tenaga penjual punya sifat seperti ini. Beberapa malah menjalankan pekerjaan mereka lebih serius daripada profesi lain.
  2. Batu loncatan. Penyebab ini berkaitan dengan penyebab di atas. Karena banyak tenaga penjual tidak memilih untuk menjadi tenaga penjual dan hanya karena terpaksa oleh situasi yang ada, atau tidak ada pilihan lagi, mereka akhirnya menjadi tenaga penjual. Mereka menganggap profesi penjual itu hanya sebagai batu loncatan. Karena mindset mereka sudah menganggap kalau profesi penjual itu sebagai batu loncatan saja, maka jika mereka menghadapi kesulitan (tidak berhasil menjual/tidak mencapai target), mereka meninggalkan profesi tersebut dan bukannya berusaha lebih keras.
  3. Karena mereka tidak menganggap serius profesi ini, mereka tidak menghabiskan cukup waktu, usaha, dan uang untuk mengembangkan diri mereka dan kemampuan mereka untuk menghadapi tantangan dalam pekerjaan ini. Karena mereka kurang mempunyai keahlian untuk menjual secara efektif, mereka tidak mendapatkan hasil yang baik. Hal ini cenderung memperkuat mindset mereka bahwa pekerjaan ini hanyalah sebagai batu loncatan, dan bukan merupakan pekerjaan yang cocok untuk mereka. Jadi Anda dapat melihat bahwa masalah ini hanya berputar-putar di tempat yang sama (lingkaran setan).
  4. Harapan yang tidak realistis. Pada kenyataannya, kebanyakan tenaga penjual mengalami lebih banyak penolakan daripada keberhasilan. Seringkali seorang tenaga penjual harus menelepon 15–20 prospek, mendapatkan penolakan dari sekretaris sebanyak setengahnya (7–10), lalu bertemu dengan orang yang dimaksud, menunggu berjam-jam untuk bertemu orang tersebut, membuat presentasi, dan mendapat penolakan sebanyak 60% dari mereka. 40% sisanya yang masih memberikan harapan, sang penjual harus melakukan follow-up dan mendapatkan penolakan setidaknya 5–8 kali sebelum akhirnya mendapatkan order dari 3–5 orang. Kenyataannya, pada kebanyakan kasus, Anda mendapatkan pemesanan hanya setelah Anda menanyakan tentang pemesanan tersebut secara berulang-ulang, setidaknya sebanyak 6–8 kali!  Kebanyakan tenaga penjual tidak siap secara mental maupun secara emosional untuk menghadapi penolakan. Mereka mempunyai ekspektasi yang berlebihan bahwa mereka akan mendapatkan penjualan setiap kali mereka menemui konsumen. Dan bila mereka tidak mendapatkan order (karena alasan-alasan yang umum), mereka jadi hilang harapan. Mengapa demikian? Karena tidak ada yang pernah memberitahu mereka tentang pekerjaan ini? Mengapa tidak ada yang mau berkata jujur kepada mereka? Karena bila Anda berkata jujur pada mereka, tidak akan ada yang mau menjadi tenaga penjual! Jadi Anda memberikan gambaran yang muluk-muluk tentang pekerjaan menjual dan membiarkan mereka menemukan kebenaran yang menyakitkan setelah mereka memulai pekerjaan! Itu sebabnya banyak tenaga penjual yang mudah kehilangan motivasi karena mereka belum siap secara mental dan emosional untuk menghadapi penolakan. 
  5. Tidak mempunyai keahlian dasar yang diperlukan untuk menjual. Ini adalah sebab lainnya yang saya temukan. Kebanyakan perusahaan tidak pernah mengajarkan tenaga penjual mereka bagaimana cara menjual. Mereka tidak mengadakan pelatihan tentang penjualan! Perusahaan menganggap tenaga penjual mereka sudah memiliki keahlian yang diperlukan. Dalam kebanyakan kasus, bila Anda dapat berbicara dengan baik, Anda dapat menjual! Kita semua tahu bahwa itu sangat jauh dari kebenaran! Kebanyakan perusahaan hanya memberikan pelatihan tentang product knowledge kepada tenaga penjual mereka. Banyak perusahaan bahkan tidak pernah mengajarkan tenaga penjual mereka keahlian tentang menentukan tujuan!  Saya menyadari fenomena yang lain. Banyak manajer penjualan “enggan” untuk membiarkan semua tenaga penjualnya untuk menghadiri pelatihan, karena semakin banyak waktu yang terbuang di kelas pelatihan, berarti semakin sedikit waktu untuk melakukan penjualan—dan hal itu mungkin bisa membuat mereka tidak mampu mencapai target penjualan yang sudah ditetapkan! Maka, seringkali, apabila perusahaan memberikan pelatihan penjualan untuk tenaga penjual mereka, manajer penjualan/supervisor mereka tidak ingin bawahan mereka menghadiri pelatihan tersebut! Crazy but true!
  6. Tidak ada jenjang karier yang jelas untuk tenaga penjual. Banyak perusahaan tidak mempunyai jenjang karier yang jelas dan menjanjikan untuk para tenaga penjualnya. Ini adalah salah satu alasan yang menyebabkan tenaga penjual memiliki rasa harga diri yang rendah akan profesi mereka, punya mindset “batu loncatan” dalam pikiran mereka, serta tidak siap untuk menginvestasikan waktu, tenaga, dan uang untuk mengembangkan diri. Singkat kata, jenjang kariernya tidak jelas.
  7. Perusahaan enggan mempromosikan tenaga penjual yang berhasil. Ini kedengarannya tidak masuk akal. Tapi nyatanya banyak manajer penjualan atau supervisor tidak siap untuk mempromosikan tenaga penjual mereka! Mengapa? Karena dalam banyak kasus, tenaga penjual yang bagus ini menghasilkan 80% dari total penjualan tim sales mereka. Jadi bila penjual yang bagus ini dipromosikan, departemennya mungkin akan kehilangan 80% penjualan yang ada! Jadi untuk mempertahankan prestasi penjualan dan mencapai target yang ditentukan, tenaga penjual yang bagus tidak dipromosikan! Crazy? But True!Manajer penjualan/supervisor yang tidak kompeten. Ada banyak manajer penjualan dan supervisor yang tidak kompeten dalam menangani tenaga penjual mereka. Orang-orang ini menjadi manajer penjualan karena:
  • Punya hubungan dengan pemilik perusahaan (anggota keluarga).
  • Dulunya menjadi tenaga penjual, dan kemudian dipromosikan karena perusahaan sedang berkembang, dan mereka adalah kandidat satu-satunya yang ada di perusahaan itu.
  • Dipromosikan karena mereka adalah tenaga penjual yang handal (kita tahu bahwa menjual dan me-manage membutuhkan keahlian yang sama sekali berbeda—seorang tenaga penjual handal belum tentu jadi manajer penjualan yang handal).
  • Dipromosikan karena kesetiaan, kejujuran, dan pengabdian yang lama (karyawan yang setia belum tentu bisa menjadi manajer yang handal!).  Jadi, karena manajer penjualan bukanlah orang yang kompeten di bidangnya, ia tidak tahu cara me-manage, memimpin, menentukan tujuan, melatih, memberikan bimbingan, dan memotivasi semua tenaga penjualnya. Ia memang tahu bagaimana cara menjual, tetapi tidak tahu bagaimana cara melatih orang lain untuk menjual. Ia tidak punya keahlian untuk memimpin rapat penjualan, dan kurang memiliki kreativitas untuk menemukan solusi terhadap masalah-masalah yang dialami para tenaga penjual di lapangan. Ia sangat sukses sewaktu ia menjadi tenaga penjual, tetapi ia mengalami KEGAGALAN TOTAL sebagai manajer penjualan! Dengan manajer seperti ini, bagaimana tenaga penjual dapat termotivasi? Di dalam situasi seperti ini, siapa yang harus disalahkan?
  • Sang tenaga penjual—yang tidak memotivasi dirinya sendiri dan terlalu tergantung oleh manajer penjualannya.
  • Manajer penjualan yang tidak kompeten.
  • Perusahaan yang salah dalam mempromosikan orang.
  • Perusahaan mempromosikan orang yang benar, tetapi tidak menyediakan pelatihan yang dibutuhkan untuk manajer penjualan yang baru tersebut, agar ia dapat menjadi manajer penjualan yang efektif ?

Bagaimana memotivasi tenaga penjual Anda?

Semua sangat tergantung pada permasalahan yang ada pada perusahaan Anda, bukankah demikian? Bila Anda dapat mengidentifikasi semua penyebab yang dapat menimbulkan masalah di dalam perusahaan Anda, maka Anda setidaknya dapat mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut.
Pada artikel selanjutnya, saya akan menjabarkan solusi-solusi yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi penyebab dan menyelesaikan semua masalah yang telah dijabarkan di atas.
Sementara ini, saya meminta Anda untuk secara jujur melihat situasi yang ada di dalam perusahaan Anda sendiri, dan mengidentifikasi manakah dari delapan penyebab masalah tadi yang sedang terjadi di dalam perusahaan Anda.
Until then, Happy Selling!
James Gwee T.H., MBA

Kisah Sang Elang

Alkisah disebuah desa seorang petani menemukan sebuah telur di sawahnya, dan ternyata telur yang ditemukannya itu adalah telur elang. Namun si petani tersebut tidak menyadarinya.

Wah..lumayan nih dapet sebutir telur , bisa untuk tambahan menu makanan hari ini, pikir si petani.Sesampainya di rumah, petani tersebut urung melakukan niatnya, melihat bentuk telur itu yang agak besar dan berbeda dengan telur ayam biasanya.
Akhirnya si petani tersebut menaruh telur elang tersebut di kandang seekor ayam betina di belakang rumahnya untuk di erami.

Hari berganti hari, dan akhirnya telur elang itupun menetas bersama dengan telur- telur ayam lainnya. Masa kanak-kanak elang tersebut dihabiskan dengan anak-anak ayam yang lain. Dan akhirnya tingkah elang tersebut pun seperti layaknya ayam yang lain..
si anak elang menjalani kehidupannya seperti ayam, seperti yang dilakukan sang saudara tirinya, mencari cacing,bermain dengan ayam-ayam.

Hingga suatu saat dia melihat ada seekor elang terbang diatas mereka, sang anak elang pun terpana melihat elang tersebut terbang bebas diangkasa. “wah enak ya si elang bisa terbang bebas”kata si anak elang tersebut, ”jangan mimpi deh,kamu kan ayam nga bisa terbang seperti mereka”kata saudara tiri si elang .

Anak elang tumbuh dewasa. Badannya semakin tegar, sayapnya semakin kokoh, kuat paruhnya semakin tajam, dan kakinya semakin mencengkram. Tapi dia masih saja bertingkah seperti ayam. Dia tidak berani tuk mengepakkan sayapnya, hanya bersedih melihat dirinya berbeda dengan ayam-ayam lainnya dan hanya bisa memandang ke langit memperhatikan burung-burung lain yang terbang. Hingga akhirnya si elang itupun mati tanpa ia bisa mengepakkan sayapnya dan terbang tinggi di angkasa.

************ ****


Sebuah pelajaran yang berharga dari cerita di atas.  diibaratkannya diri kita adalah seekor elang yang sebetulnya mampu untuk terbang, melayang tinggi, dan bermain di angkasa. Hanya tinggal kemauan untuk mencoba mengepakkan sayap, maka kita akan bisa terbang bersama burung-burung yang lain dan malah bisa lebih tinggi kalau kita menyadari bahwa diri kita memiliki kelebihan dan kekuatan untuk melakukan hal itu.
Tapi sayang, kadang-kadang mental kita masih berada jauh dari impian, masih berkutat di dalam lingkungan yang sempit, kuno, dan tidak mau berubah seperti eleng tadi. Untuk keluar mencoba melakukan sesuatu hal yang baru masih belum bisa dan tidak berani melakukannya. Kita masih terkondisikan oleh lingkungan, tanpa mau tahu sebetulnya kita juga bisa menciptakan kondisi lingkungan.
Memang berat menjadi seekor elang di lingkungan ayam, karena memang sudah menjadi kebiasaan, menjadi sebuah tabiat, semua dilakukan atas asas tradisi. Tapi tidak ada salahnya tuk mencoba, tidak ada salahnya tuk bisa berubah. Hidup adalah sebuah alur yang tidak selalu lurus. Ia bergerak dinamis mengikuti arah perkembangan jaman.

Banyak rintangan dan hambatan menjadikan sebuah pelajaran buat kita tuk bisa menghadapinya. Kesabaran tuk belajar mengepakkan sayap secara perlahan-lahan tapi pasti akan menunjukkan jati diri bahwa kita adalah manusia yang diciptakan oleh Allah secara sempurna yang diberikan akal untuk berpikir, tuk bertahan hidup, dan juga tuk bisa merasakan setiap perbedaan dengan perubahan.

Meraih Kemenangan

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Kemudian petani itu berpikir bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun karena dianggapnya berbahaya, jadi tidak berguna untuk menolong keledai. Petani itu mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Ketika keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang heran, karena keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah dituangkan lagi ke dalam sumur, petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan keluar dari sumur.

Begitulah kehidupan senantiasa menuangkan masalah, problem, dan kesedihan dengan maksud agar kita mampu menjadi kuat dan dewasa. Dan kita harus mampu mengguncangkan segala macam problem, masalah, serta kesedihan dari pikiran kita, agar tetap jernih, tenang dan menjadikannya sebagai pijakan melangkah naik keluar dari sumur `penderitaan' sehingga menghasilkan kesuksesan dan melahirkan sikap kearifan dalam hidup kita. Amin.

Ciri Orang Di lihat Dari Cara Kentut

Orang PINTER : Orang yang tahu kapan harus kentut dan kapan tidak boleh kentut

Orang SOPAN & JUJUR : Orang yang kalau kentut selalu bilang : “Maaf saya mau kentut dulu”

Orang SOK BERSIH : Orang yang kalau kentut celana dilepas dulu

Orang PENUH MISTERI : Orang yang kalau kentut tidak pernah diketahui oleh orang lain

Orang SOSIAL : Orang yang selalu kipas-kipas setiap selesai kentut

Orang SOMBONG : Orang yang suka mencium kentutnya sendiri.

Orang BANYAK AKALNYA : Orang yang kalau kentut sambil berteriak, agar tak terdengar kentutnya

Orang BODOH : Orang yang tidak bisa membedakan mana kentut sendiri dan mana kentut Orang lain

Orang PELIT : Orang yang suka ngempet / nahan kentutnya sendiri

Orang KORUP : Kentutnya bau sekali

Orang TIDAK JUJUR : Orang yang habis kentut terus meludah

Orang HEMAT : Orang yang bisa mengeluarkan kentutnya sesuai kebutuhan

Orang PERCAYA DIRI : Orang yang kalau kentut dikeras-kerasin

Orang LUGU : Orang yang kentut malah kaget

Orang GEMAR MENABUNG : Orang yang kalau kentut dimasukan ke kantong plastik lalu diiket erat2

Orang SADIS : Orang yang suka kentut di depan muka orang lain

TUKANG FITNAH : Orang yang kalau kentut langsung menuduh Orang lain

Orang APES / SIAL : Sudah bau kentut masih dituduh pula

Orang SERAKAH : Orang yang seneng ciumin kentutnya Orang lain

Orang GENDENG : Orang yang kalau kentut pantatnya dimasukan air, agar bunyi blekuthuk-blekuthuk

Orang BOROS : Orang yang kalau kentut dikeluarkan sekaligus sampai terikut ampas-ampasnya

Orang JOROK : Orang yang setiap kentut celananya ikut basah

Orang MALES : Orang yang kentut ga pernah tuntas

Orang MINDERAN / NGGAK PEDE : Orang yang suara kentutnya kecil dan terdengar tersendat-sendat

Orang PEMBUAL : Orang yang tidak bisa lagi dibedakan mana itu kentut atau omongannya

Orang KAYA : Orang yang banyak kentutnya daripada kerjanya

Orang SENGSARA : Orang yang seumur-umur hanya pingin kentut saja nggak pernah kesampaian

Orang BOONG : kalo kentut nggak ngaku ....

Orang SAKTI : dikentutin nggak mempan....

Orang SABAR : dikentutin malah senyum ...

Orang GILA : Orang yang ngamatin ciri2 kentut orang

Orang BETE : Abis kentut, malah sembunyi sambil marah2

Orang ANEH : Setiap kentut, pantatnya diberi terompet agar suaranya keraaaas...

Orang GA' UMUM : Kentut dijadikan lagu

Orang NGGAK PUNYA KERJAAN : Yang suka membahas masalah kentut.
 kamu termasuk kategori mana???

10 HAL YANG BUAT TUKUL ARWANA SUKSES

Tukul Arwana - Siapa sih yang ga kenal dia? yaps, sosok pelawak yang karirnya melambung tinggi ibarat "Superman" lewat acara Talk Show EMPAT MATA/BUKAN EMPAT MATA ini sepintas memang terlihat biasa-biasa saja.. Namun jangan salah dulu, sesuai dengan guyonan dia "Casingnya boleh kurang bagus, tapi dalamnya bagus donk"., Ya,gue setuju banget dengan dia. Terbukti, dia sudah berhasil menghasilkan milyar-an rupiah dari lawakan-lawakan dia yang segar tersebut. Ada beberapa sikap positif yang bisa kita tiru dari pribadi seorang Tukul Arwana ini.

1. Menghargai Orang Lain
Seseorang yang sudah sukses cenderung berperilaku sombong, kurang menghargai orang lain, dan maunya dihormati. Tukul tidaklah demikian. Ia memiliki prinsip positive thinking, tidak pernah merendahkan orang lain atau pun mengecilkan orang lain. Sebaliknya ia lebih suka membesarkan (hati) orang lain dan menghormati orang lain. Menurut Tukul, kesombongan itu akan menjadi bumerang bagi diri sendiri dan akan merugikan diri sendiri.

2. Bekerja Keras
Rahasia sukses Tukul yang lain adalah ia mau bekerja keras dalam menjalankan setiap pekerjaannya. Ia juga sangat menjunjung tinggi kejujuran. Seperti diungkapkan oleh Alex, Tukul adalah salah seorang perantau yang rajin dan sangat menjunjung tinggi kerja keras dan kejujuran. Terbukti, selama tiga tahun menjadi sopir pribadinya, Alex tidak sedikit pun pernah dikecewakan. , Tukul juga sangat disiplin dan menghargai waktu. Ia selalu berusaha tepat waktu dalam menjalankan setiap pekerjaannya. Hal ini telah diakui oleh para mitra kerjanya. Tujuannya tidak lain agar mitra kerja Tukul selalu puas dan mau menggunakan jasanya lagi.

3. Belajar Dan Terus Belajar
Tukul merasa bahwa dirinya bukanlah berasal dari kalangan serba cukup dan bukan dari keluarga yang mempunyai banyak fasilitas maka ia merasa harus terus belajar. Semangat belajar Tukul sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat tatkala ia bekerja sebagai sopir pribadi Alex Sukamto. Mantan majikannya ini sempat heran dengan kemauan belajar Tukul yang sangat tinggi.

Seperti pernah diceritakan Alex bahwa setiap gajian, Tukul selalu menyisakan uang untuk beli buku. Alex tidak menyangka bahwa seorang sopir seperti Tukul ternyata mempunyai hobi membaca buku. Lebih mengherankan lagi, buku-buku yang dibacanya adalah tentang psikologi, politik dan lain-lain., Tukul mengakui bahwa dirinya memang tidak pintar. Ia biasa-biasa saja, tetapi ia senang membaca bacaan apa saja. Ia juga senang mengobrol bertukar pikiran. Dari kegiatan membaca atau mengobrol inilah ia bisa mendapatkan ilmu dan kemudian dijadikannya bekal untuk masa depan., Di tengah kesibukannya yang cukup padat, ia selalu berusaha menyempatkan diri untuk membaca. Ia sadar bahwa bacaan akan membuatnya tidak terbelakang. Ilmu yang semakin bertambah diyakini akan semakin menambah kemampuan dirinya sehingga ia mampu menjadi seorang penghibur sejati.

4. Hidup Itu Harus Ber-proses
Mas Tukul yakin betul bahwa hidup itu merupakan sebuah proses. Tidak ada ceritanya hidup langsung sukses, langsung kaya, atau langsung ngetop tanpa melalui sebuah proses. Mas Tukul sangat memegang prinsip bahwa yang terpenting dalam hidup adalah proses. Dan ia telah membuktikannya dengan menjalani sebuah proses yang cukup panjang, berliku dan tidak sedikit ia harus menghadapi tantangan yang begitu berat., Berjuang dengan butiran kristal keringat tentu berbeda dengan mereka yang meraih kesuksesan dengan cara instan. Mas Tukul sudah sangat kenyang diremehkan, dicaci dan dicibir. Namun, semuanya ia lalui, ia jalani tanpa menyimpan dendam. Ia jalan dari kampung ke kampung, dari panggung ke panggung yang lain dengan penuh keyakinan suatu saat bisa meraih kesuksesan. Ternyata, sukses itu akhirnya datang juga.

5. Tidak Memilih-milih Pekerjaan
Tawaran pentas tidak pernah dipilih-pilih. Di mana pun dan kapan pun tawaran itu ada maka akan dijalaninya dengan penuh rasa tanggung jawab dan sikap profesional. Barangkali dari sikap inilah banyak tawaran justru mengalir dan membawa rezeki., Sementara di kalangan artis, tindakan selektif dalam memilih tawaran job sudah biasa. Bila dipertimbangkan untung ruginya tidak seimbang maka tawaran tersebut akan ditolak. Hal ini tidak pernah dialami Tukul.

6. Ikhlas Dan Serius Mengerjakan Segala Hal
Tukul tidak pernah merasa gengsi atau rendah diri mengerjakan pekerjaan apa pun. Mulai menjadi sopir omprengan, sopir pribadi, kerja di tukang pembuatan pompa, menjadi model figuran, menjadi pembawa acara dan lain-lain. Semuanya dikerjakan dengan tingkat keseriusan tinggi., Teguh, salah seorang yang biasa mengatur jadwal kegiatan Tukul, pernah mengatakan, “Bisa dibilang Mas Tukul paling semangat kalau dengar ada kerjaan. Apa saja pasti dia kerjakan.

7. Sukses adalah "Kristalisasi Keringat"
Sering melihat penampilan tukul di TV..? kalau begitu anda pasti sering mendengar kalimat ini bukan? dan dia membuktikannya. . salut...

8. Percaya Diri
Tidak perlu di ragukan lagi tingkat kepercayaan diri dari sosok Tukul ini. Percaya diri disertai ambisi dan target membuat Tukul bisa mendapat tempat tersendiri di kalangan selebritas indonesia .

9. Menerima Kekurangan Dan Memaksimalkan Kelebihan
Ini yang saya suka dari mas tukul ini.. dia tidak melihat kekurangannya sebagai batu sandungan, namun dia melihatnya sebagai pendongkrak untuk memaksimalkan kelebihan.

10. Kegagalan Adalah Sukses Yang Tertunda
Tukul sudah mengalami beberapa kali kegagalan dalam hidupnya. Namun hal itu tidak membuat nya jera ataupun putus asa. Semangat dan kreatifitasnya memang boleh diacungi dua jempol.. sukses selalu..


Sponsored by
http://rahasiabisnishebat.com
http://sendangsriningsih.blogspot.com
http://followmeuniform.blogspot.com
http://tshirtkaos.blogspot.com

KIAT - KIAT SUKSES







Untuk mencapai kesuksesan pasti diperlukan ketekunan, kesetiaan dan pantang menyerah. Tidak ada kesuksesan diraih dengan singkat. Semua sukses pasti melalui proses yang terus menerus dan perlu waktu. Jika dari awal sudah setia pasti akan timbul komitmen pada diri sendiri untuk maju dan berhasil. Tidak akan menyerah sebelum keberhasilan itu tercapai.


Apa yang harus diperhatikan ?

BERKEYAKINAN KUAT.
Mantapkan keyakinan anda dengan baik sebelum melakukan sesuatu, jika anda sudah yakin akan berhasil...Ya pasti berhasil.

ANTUSIASME.
Jalankan suatu usaha dengan antusias dan percaya diri, ini penting sekali karena menjalankan usaha pasti banyak cobaan, anda perlu ketangguhan. Cobaan bisa berarti anda merasa bimbang dan ragu, tidak tahan dan ingin menghentikan usaha tersebut. Memiliki keteguhan hati, keberanian, daya juang, keyakinan dan ketabahan. Dengan antusiasme anda bisa membangun sebuah bisnis yang kukuh dan kuat.

MANFAATKAN POTENSI ANDA SEPENUHNYA.
Tidak akan pernah ada orang mencapai sukses dengan prinsip setengah - setengah, mereka pasti menjalankan bisnis sepenuhnya. Gunakan waktu, tenaga dan pikiran, modal, kreatifitas sepenuhnya untuk mencapai target anda. Jauhi hal - hal yang bertentangan dengan prinsip kesuksesan usaha anda. Hasil yang anda dapatkan sebanding dengan apa yang anda usahakan. Jangan sampai kecewa, karena anda tidak menjalankan bisnis sepenuhnya.

 
BERTINDAK PROAKTIF.
Jika anda memasuki suatu usaha baru, berarti anda memasuki dunia yang penuh dengan petualangan, menantang dan situasi yang dinamis. Untuk menghadapinya anda harus bertindak proaktif. Orang pro aktif adalah orang yang tidak bisa menunggu, tidak mau ketinggalan, selalu ingin menjadi yang terdepan , berani mengambil inisiatif sebelum orang lain memulainnya, bahkan ketika orang lain belum memikirkannya. Prinsipnya adalah tidak ada peluang yang kedua, jika anda gagal merebut sebuah peluang, maka anda kehilangan peluang itu.

ISI WAKTU DENGAN AKTIFITAS TERBAIK.
Time is money, atau biarkan waktu yang menyelesaikannya. Sebegitu penting sekali hingga uang atau hal yang bisa menyelesaikan masalah ? Sebagai anugerah tuhan, waktu berlaku sama dan bisa digunakan sesuai dengan kemauan manusia, namun waktu tidak bisa kita beli atau tabung. Now or Never ! kita bisa manfaatkan waktu saat ini atau kehilangan sama sekali. Untuk menjadi pemenang dalam kehidupan yang sarat dengan persaingan, kita harus cakap dan pandai memanfaatkan dengan maksimal dalam seluruh aktifitas. Sudah efektifkah penggunaan waktu kita ?  
Kembali ke artikel

Sponsored by
http://rahasiabisnishebat.com
http://sendangsriningsih.blogspot.com
http://followmeuniform.blogspot.com
http://tshirtkaos.blogspot.com